Dosen Institut Asia Bikin Panic Button Buat Warga Malang, Apa Itu?

Humas-FTD | Jumat, 01 Januari 2021

MALANG KOTA – Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang yang diketuai oleh Lia Farokhah, S.Kom., M.Eng bersama Fadhli Al Mu’iini Ahda, M.Kom dan Lukman Hakim, M.Si berkolaborasi dengan PMI Kota Malang akan segera melaunching aplikasi emergency button. Aplikasi Emergency Button ditujukan untuk warga Kota Malang ketika dalam kondisi darurat.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang, Lia Farokhah, S.Kom., M.Eng menjelaskan, aplikasi ini berfokus dalam manajemen mobil ambulance dan pertolongan kesehatan. Ide pencetusan aplikasi ini bermula dari tim yang membaca berita online, seorang bapak berjalan kaki menggendong anaknya yang telah meninggal untuk dimakamkan dalam jarak yang jauh karena beliau tidak mendapat fasilitas ambulance.

“Hal ini yang menginspirasi Tim Pengabdian Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang untuk membuat media komunikasi yang efektif,” jelas Lia.

Beberapa fasilitas aplikasinya adalah ketika terjadi keadaan emergency dan non emergency. Emergency seperti pelaporan terjadinya kecelakaan, pohon tumbang, kebakaran, dan kondisi darurat lain sehingga PMI Kota Malang bisa langsung tanggap ke lapangan.

Kegiatan non emergency seperti membutuhkan ambulance untuk rujukan ke rumah sakit, acara yang membutuhkan tenaga kesehatan, dan sejenisnya,” imbuh dia.

Ia menuturkan, aplikasi ini diharapkan membantu PMI Kota Malang untuk bisa menjalankan tugas di lapangan dengan sigap dan tanggap dimana admin, driver, dan para tenaga medis bisa saling berinteraksi melalui alur proses penanganan yang tersistem.

“Latar belakang pembuatan aplikasi dalam kegiatan pengabdian yang didanai Kementrian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional ini adalah media pelaporan masih melalui telepon kantor,” tuturnya.

Jaman now, orang lebih banyak yang punya kuota internet daripada pulsa telepon. PMI sering kesulitan mendapatkan laporan kejadian secara langsung. PMI harus melihat di media sosial dan rekanan relawan. Hal ini mengakibatkan kurang cepatnya penanganan.

PMI membutuhkan alat komunikasi antara masyarakat atau pelapor, korban, lembaga terkait dalam sosialisasi dan penanganan pasca kejadian yang tersistem dan komprehensif sehingga bisa mengurangi efek yang buruk serta bisa menolong lebih banyak korban.

“Kami dari tim pengabdian Institut Asia Malang yang bekerjasama dengan PMI Kota Malang memiliki inisiatif untuk membuatkan sebuah aplikasi Emergency Button untuk masyarakat Kota Malang, sehingga kejadian-kejadian kedaruratan medis di Kota Malang dapat segera mendapatkan penanganan untuk mengurangi korban. Masyarakat bisa dengan cepat mendapatkan penanganan dari PMI, PMI pun juga bisa mentracking kejadian secara real time. Jujur saya sendiri sebagai masyarakat tidak mengetahui ada fasilitas PMI yang luar biasa,” urai Lia.

Lia memaparkan, aplikasi ini sudah disosialisasikan ke pihak terkait yaitu PMI Kota Malang dan beberapa relawan rekanan PMI sebanyak 2 kali melalui aplikasi Zoom. Dalam proses sosialisasi dan diskusi ada beberapa penyempurnaan aplikasi sehingga aplikasi ini diharapkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat maupun PMI Kota Malang sendiri.

“Saat ini, aplikasi masih dalam proses revisi ketiga dan baru disosialisasikan ke masyarakat pada 22 Desember 2020 pukul 09.00 melalui Zoom. Informasi link zoom bisa dilihat di media sosial PMI. Aplikasi ini merupakan proses awal, masih banyak yang harus disempurnakan dan dilengkapi. Harapannya akan muncul aplikasi-aplikasi dari akademisi untuk membangun bangsa,” tutur Lia.

Aplikasi Emergency Button berbasis android dapat didownload pada playstore oleh masyarakat Kota Malang secara gratis. Stakeholder dalam aplikasi ini yaitu masyarakat Kota Malang, admin dari PMI Kota Malang, dan driver mobil ambulance PMI Kota Malang.

Tampilan fasilitas aplikasi di 3 stakeholder tersebut, tentunya memiliki fitur yang berbeda-beda. Salah satu fitur yang paling menarik adalah adanya sebuah panic button, yang bisa langsung ditekan jika ada kejadian mendadak, tanpa harus repot registrasi atau memilih-milih menu pelaporan pada isian tanggal, dan waktu dideteksi secara otomatis, fasilitas foto untuk mengurangi orang-orang yang iseng dan masih banyak lagi. Dari sisi driver, driver bisa tracking tugasnya sesuai penugasan dari admin.

https://lentera.uin-alauddin.ac.id/question/gratis-terlengkap/https://old-elearning.uad.ac.id/gampang-menang/https://fk.ilearn.unand.ac.id/demo/https://elearning.uika-bogor.ac.id/tanpa-potongan/https://uptdlkk.kaltimprov.go.id/img/product/https://e-learning.iainponorogo.ac.id/thai/https://organisasi.palembang.go.id/userfiles/images/https://ditkapel.dephub.go.id/petikemas/tests/https://pmb.universitaspertamina.ac.id/popup/hari-ini/https://jdih.komnasham.go.id/img/banner/https://file.disdikbud.kaltimprov.go.id:8443/user/https://lms.binawan.ac.id/terbaik/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/files/terbaik/https://disperkim.purwakartakab.go.id/storage/https://mpp.grobogan.go.id/media/legacy/https://spanel.samarindakota.go.id/js/builds/http://ti.lab.gunadarma.ac.id/jobe/system/https://satpolpp.ciamiskab.go.id/icon/https://pakbejo.jatengprov.go.id/assets/